Langsung ke konten utama

*Sparing Futsal Membara antara SDI Al Farisi dan SD Plus Al Fathonah Mardhatilah: Kolaborasi Enerjik Antar Kelas 3 hingga Kelas 6 dengan Partisipasi 28 Siswa*

Saat Tua nanti


  Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang sewaktu dahulu masih memikirkan kesennangan memikirkan keinginann untuk diri sendiri dan bukan aku yang semula. Mengertilah dengan keadaanku yang sekarang, bersabarlah sedikit terhadap aku. aku tidak mau hari tua ini menjadi sia-sia.

Ingat ketika dahulu aku memberikanmu keceriaan, memberikan kebahagiaan, dan Ketika pakaianku terciprat sup yang masih panas, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarkanmu  menulis, membaca, dan berhitung.

ingatlah ketika kamu berulang-ulang mengatakan "ayah, aku mau menjafi guru, aku mau menjafi seperti dia yang bisa ada di televisi." ketika itu juga aku menuruti apa kemauan mu.

ingatlah ketika kamu berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan aku dengar, tetapi aku sangat tau sekali apa yang kamu inginkan dan akupun selalu menuruti apa kemauanmu, dan ketika itu juga aku selalu bersabar bersabarlah mendengarkan,aku hanya ingin kamu tidak memutus pembicaraanku. karena aku ingin kamu selalu berada di dekatku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur. mengulangi apa yang selalu kau inginkan. dan sampai kau dewasa pun aku selalu ada untukmu aku tak ingin berpisah dari kamu. karena aku sadar bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga terutama anakku sendiri.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, mengganti pakaianku, berbicara kepadaku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi, membujukmu untuk makan, membujukmu untuk selalu tidur tepat waktu.

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu. dan sewaktu dahulu kamu selalu menanyakan "apa" darimu. aku hanya tidak ingin kau menjadi manusia yang angkuh dan tidak mau mengerti keadaanku saat ini. 

Ketika aku sudah tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. dan membantuku untuk selalu berjalan dan Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil. aku hanya ingin kamu mengrti tentang perasaanku saat ini. aku hanya ingin kamu bisa menjadi anak yang selalu bisa membantu ku ketika adku sedang membutuhkan bantuanmu.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat. Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas. dan aku juga sangat senang ketika aku bercerita yang tidak kamu mengerti, karena keadaanku saat ini sudah tidak seperti dulu ketika aku masih menjadi orang tua yang selalu kaunbanggakan. karena itu aku hanya ingin kamu selalu di ssampingku menyemangatiku.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka. aku tak ingin kau bersedih.

Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan. ketika kamu mulai menangis ketika kamu terjatuh, dan ketika kamu mengalami kegagalan, mengertilah.

ketika kamu sedang dalam masalah, dan kamu menceritakannya kepadaku aku selalu berada di sampingmu dan selalu memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.

karena itu aku tak menuntut banyak hal darimu, aku hanya ingin kamu selalu menyayangiku, dan berikan kesabaranmu, cintamu, dan kasih sayangmu kepadaku.


puisi untuk kedua orang tua

"Ayah, Ibu...

aku bangga mempunyai kalian,aku senang sekali ketika kalian berada di dekatku, ketika kalian membangunkanku ketika diri ini sedang lelah dengan kehidupan.kulihat kalian bantng tulang untuk anak-anakmu ini, untuk menghidupi keluarga, aku yang waktu itu masih sangat kecil tidak tau apa-apa dan hanya bisa menangis, aku juga selalu membuat kalian marah krtika aku melakukan kesalahan, tapi kalian selalu memberikan ku pelajaran yang sangat berharga, pelajaran yang sampai saat ini selalu aku tanamkan di dalam diriku, 

Ayah, Ibu...

aku tidak ingin kehilangan kalian, aku ingin kalian selalu berada disampingku,

aku ingin kalian berada di dekatku, ketika ku sedang susah ataupun menjadi orang sukses nanti. aku ingat ketika kalian selalu memberiku nasihat akan pentingnya ibadah, nasihat kehidupan, nasihat ketika aku sedang bersedih."






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memperkuat Keharmonisan dan Pendidikan Spiritual

Memperkuat Keharmonisan dan Pendidikan Spiritual Pada akhir pekan tanggal 25 - 26 November 2023, SDI Al Farisi sukses melaksanakan acara mabit yang diinisiasi oleh panitia yang terdiri dari para dewan guru sekolah. Dengan tema "Membangun Mental dan Spiritual dalam Membangun Ukhuwah Islamiyyah," acara ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai ukhuwah (persaudaraan) dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan mabit ini dihadiri oleh peserta didik kelas 4 hingga 6 SD, yang secara antusias berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang terencana dengan baik. Serangkaian kegiatan tersebut melibatkan pembinaan kebersamaan, peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai keislaman, serta memperdalam pemahaman tentang pentingnya membangun jiwa yang kuat secara mental dan spiritual. Dalam suasana yang penuh semangat, peserta didik terlibat dalam kegiatan diskusi, ceramah keagamaan, sesi pembinaan karakter, edukasi melalui film dan kegiatan interaktif lainnya. Acara ini bertujuan untuk tidak han

Mahasiswa STAI Nur El Ghazi Berbagi

News Peristiwa  Mahasiswa STAI Nur El Ghazy Lakukan Baksos Di Muara Gembong  14/02/2021 Redaksi 0 Comments Foto: Mahasiswa STAI Nur El Ghazi Saat Memberikan Sembako Kepada Masyarakat Yang Terdampak Banjir KABUPATEN BEKASI, (CB) – Banjir yang menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Bekasi membuat para mahasiswa STAIN El Ghazy mengadakan bakti sosial di wilayah terdampak banjir di desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong. Kabupaten Bekasi, Minggu (14/02). Dalam kegiatan ini para Mahasiswa memberikan bantuan berupa bahan makanan, alat pembersih dan memberishkan bangunan sekolah yang masih menyisakan lumpur – lumpur pasca banjir. Adapun Abu Bakar Shidiq, selaku Koordinator Baksos Banjir Bekasi, mengatakan bahwa banjir yang menimpa bekasi kali ini sangatlah parah, maka dari itu kita sebagai warga asli bekasi harus saling bahu membahu dalam bencana ini. Dilain tempat perwakilan dari Mahasiswa STAIN El Ghazy, Diah Sekartaji, mengatakan bahwa sudah sepantasnya kami sebagai maha

Anak dan orang tua adalah harta yang paling berharga

 Cerita motivasi malam  Anak dan orang tua adalah harta yang paling berharga Banyak hal dari kita yang terkandung sering kita tidak ketahui , contohnya saja tentang hal membantu  Ada sebuah kisah dimana kisah ini berawal dari seorang yang pelit akan kedermawanan nya    Di kisahkan ada seorang anak kecil yang tinggal bersama nenek dan kakeknya di sebuah gubug , si anak tersebut selalu membantu sang kakek sebelum ia berangkat ke sekolah pada pagi hari dan membantu neneknya pas sepulang sekolah di sore hari begitu seterusnya sampai ia menginjak remaja  "Kakek , nenek aku berangkat sekolah dulu ya ". Yaudh hati-hati di jalan nak (jawab si nenek sambil mengusap kepala si anak tersebut) . Dia selalu di ejek oleh teman sekelasnya karena ia tidak mempunyai alat-alat sekolah seperti layaknya anak sekolah lainnya , tapi dia tak menghiraukan nya malah ia jadikan motivasi untuknya lebih giat belajar dan membantu kakek dan neneknya  "Eh ,teman itu anak yang bau sudah datang " (