Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno, salah seorang pejabat wedana kleco, Magetan pada saat itu. kakeknya, R.M. Mangoensoemo yang merupakan wakil bupati Ponorogo. Beliau adalah keturunan langsung dari Kiai Ageng Hasan Besari dari Pondok Pesantren.
H.O.S Cokroaminoto lahir di Beur, Jawa Timur pada 16 Agustus 1882, dan mengembuskan nafas terakhirnya di usia 52 tahun, tepatnya pada 17 Desember 1934. Ia merupakan keturunan bangsawan, ayahnya, R.M. Tjokroamiseno, seorang wedana atau asisten bupati. Sedangkan sang kakek, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah menjabat Bupati Ponorogo.
H.O.S Cokroaminoto merupakan seorang pahlawan nasional yang dijuluki Bapak Bangsa sekaligus pemimpin Sarekat Islam (SI). Ia memimpin sejak 1914 hingga akhir hayatnya. SI sempat menjadi salah satu organisasi massa terbesar dalam sejarah pergerakan nasional di bawah kendali H.O.S cokroaminoto.
Pada tahun 1902, Cokroaminoto lulus dari Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Magelang. OSVIA adalah sekolah bagi calon abdi negara pemerintah kolonial Hindia Belanda. Tamat dari OSVIA, Cokroaminoto sempat bekerja di kesatuan pegawai administratif di Ngawi.
Salah satu trilogi yang pernah beliau katakan adalah "Setinggi-tingginya ilmu, semurni-murninya tauhid, sepintar-pintarnya bersiasat". Ini menggambarkan suasana perjuangan Bangsa Indonesia pada massa nya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan. Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah Sukarno. Pesan pada murid-muridnya ialah "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, Menulislah seperti halnya wartawan dan bicaralah seperti orator".Perkataan inilah yang membuat para muridnya semakin bersemangat termasuk anak didik kesayangannya yaitu Sukarno.
Cokroaminoto juga merupakan guru, dalam kiprahnya sebagai guru, ia mampu menghasilkan murid yang banyak menjadi tokoh berpengaruh bangsa yang tinggal di rumahnya. Seperti Presiden pertama Indonesia Sukarno, Semaoen, Musso, hingga Maridjan Kartosowirjo. Maka, tidaklah berlebihan jika Cokroaminoto mendapat gelar Bapaknya Bapak Bangsa.
https://id.wikipedia.org/wiki/Oemar_Said_Tjokroaminoto
Komentar