Kisah nyata
Ada seorang anak remaja bernama Hasbi ia adalah seorang anak yang nakal. Kisah ini terjadi ketika ia di keluarkan dari sekolah MTz yapink 01 Tambun Selatan.
Setelah ia dikeluarkan dari sekolah MTz yapink 01 dia sangat menyesali perbuatan yang telah ia lakukan. Ia ketahuan mabuk di lingkungan sekolah dan ada temannya yang memberitahukan nya kepada kepala sekolah. Dan semenjak kejadian itu dia menyesali perbuatannya ✓ dan dia selalu mencari cara agar orang tua dan keluarga nya tidak mengetahui apa yang telah dia perbuat.
Dia pun berdoa kepada Allah SWT. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Allah memberi petunjuk kepadanya lewat mimpi. Dan mimpinya itu, ia bertemu dengan seseorang yang memakai jubah putih beserta peci dan tas yang berwarna coklat. Di dalam mimpinya ia berada di
Terminal Rawa Bango dan bertemu dengan seseorang yang misterius itu di depan Masjid Al Rahman yang ada di dekat terminal. Dan dia pun di ajak oleh orang misterius tersebut ke pondok pesantren, Dan setelah itu ia terbangun dari tidurnya.
Setelah ia mimpi seperti itu, ia pun tidak banyak berfikir dan langsung bergegas mengemas barang-barang yang akan dia bawa. Pada saat itu dia cuma berpamitan kepada kakaknya. Dia berpesan kepada kakanya." Ka, saya mau pergi Mondok, dan jangan dulu bilang kepada ibu dan bapak. Nanti kalau sudah 4 tahun di sana, saya akan pulang ke rumah lagi". Lalu kakanya pun mengijinkan dia pergi Mondok.
Dia pergi seorang diri dengan mengendarai angkutan umum jalur Bekasi-Bogor. Sesampainya di terminal Cileungsi ia berganti mobil arah Bogor-Cianjur. Dan dengan memakan waktu yang lama, ia pun sampai di terminal yang ada di dalam mimpinya. Yaitu terminal Bawa Bango, dan beristirahat di masjid yang juga sama dengan apa yang dia singgahi di dalam mimpi yaitu masjid Ar Rahman.
Waktu itu menunjukkan pukul 15.00 yang sudah masuk waktu shalat ashar. Dia pun bergegas mengambil air wudhu dan melakukan shalat berjamaah asyar. Setelah melakukan shalat ia bingung dan merenung sebentar di depan masjid Ar Rahman tersebut. Tidak lama ia merenung datanglah seorang pria yang bernama Budi. Budi ini adalah santri pondok pesantren At-Tawakal.
Lalu Budi pun langsung mengajak Hasbi ke lokasi pondok pesantren yang ada di dalam mimpinya. Budi sangat terkesan karena ada orang Bekasi yang mau pergi mencari ilmu di kampung orang, dengar cerita yang disampaikan oleh Hasbi kepada Budi, Budi pun lantas sangat senang dengan kedatangan Hasbi untuk menjadi bagian keluarga pondok pesantren At-tawakal.
Sesampainya di pondok pesantren, Nana sudah di sambut hangat oleh Kyai H.Eman yang memang sudah tau akan kedatangan Nana ke pondok yang ia kelola. Beliau adalah pemilik sekaligus sebagai guru besar di pondok pesantren At-tawkal.
Tidak memakan waktu yang lama, Hasbi pun langsung di beri kamar untuk ia istilah dan juga belajar ilmu agama Islam.
Tidak lama setelah di sambut hangat oleh kyai, dia langsung di tawarkan sekolah oleh kyai untuk bersekolah di sana, Hasbi sangat senang sekali karena yang dia mimpikan waktu itu benar-benar terjadi.
"Memang benar, jika kita sudah niat untuk mencari ilmu, yakinlah Allah bersama orang-orang yang yakin".
Dan keesokan harinya diapun melakukan kegiatan yang halnya dilakukan santri-santri di sana. Dari mulai makan bersama, belajar, tidur, sekolah dan juga membantu masyarakat sekitar, seperti membantu memanen padi, jagung, dan juga ronda, ia lakukan, demi bisa mewujudkan cita-cita yang mulia.
Setahun sudah ia di pondok dan juga sudah bisa membiasakan diri di pondok, banyak teman-teman dan kerabat yang sudah menjadi saudara baginya. Waktu itu ia pernah merasa sedih ketika kelulusan MTz, karena dia melihat teman-teman sekolahnya hampir semua di dampingi oleh orang tua nya pada saat sesi pengambilan surat kelulusan. Tetapi dia tetap tegar karena dia datang ke pondok pesantren bukan untuk senang-senang melainkan mencari ilmu agama.
Setelah itu keesokan harinya dia kembali belajar dan membantu masyarakat sekitar. Dan dia juga bertemu dengan santri yang di atas tingkat lebih tinggi dari dia, mereka menawarkan kepada Hasbi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, mereka mengajak Hasbi ke pada seorang yang tidak lain adalah pemilik sekolah sekaligus menjadi ketua yayasan tersebut, yayasan tersebut bernama MA Ulul Absorb. Dia pun lantas bercerita kepada pemilik sekolah tersebut yang bernama pak Sultan beliau adalah orang yang bijaksana baik dan murah senyum.
Hasbipun di ijinkan untuk bersekolah di tempat nya. Dan tidak itu saja, Hasbi dan teman-teman nya di beri uang oleh pemilik sekolah. Yang uang itu akan Hasbi belikan keperluan sekolah dan juga membeli makanan untuk di pondok.
Keesokan harinya Hasbi sudah menjadi siswa di sekolah MA Ulul Absorb. Disamping itu Hasbi tidak mudah untuk bisa bersekolah di tempat pak Sultan. Dia selalu berdoa berusaha untuk selalu menjaga manusia yang berguna dan juga bisa membanggakan kedua orang tuanya.
Dari mulai kelaparan tidak makan sehari dua hari itu sudah bisa kalau di pondok. Mengaji, belajar,sekolah dia lakukan. Setiap pulang sekolah dia selalu membantu para petani untuk memanen padi dan sorenya dia kembali belajar ngaji. Begitu seterusnya.
Jadi ilmu yang kita dapat dari cerita di atas ialah." Seseorang tidak akan pernah bisa lepas dari pengaruh buruk, bila tidak di dasari keyakinan hati untuk merubah semua".
Kp. Pasir kukun Desa Ciharashas
Pondok pesantren at-tawakal pasir kukun kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur
Komentar