Langsung ke konten utama

*Sparing Futsal Membara antara SDI Al Farisi dan SD Plus Al Fathonah Mardhatilah: Kolaborasi Enerjik Antar Kelas 3 hingga Kelas 6 dengan Partisipasi 28 Siswa*

Kisah Sang nelayan

Ada sebuah cerita motivasi menarik yang datang dari seorang nelayan yang ingin tangkapan ikannya dapat terjual masih dalam kondisi segar. Sebagaimana kita tahu, seorang nelayan akan pergi berlayar untuk menangkap ikan ke lautan lepas selama beberapa hari kemudian baru kembali ke darat untuk 
menjual hasil tangkapannya.
Suatu ketika, seperti biasa para nelayan yang telah ditunggu-tunggu kedatangannya oleh warga sekitar yang ingin membeli ikan darinya kembali ke darat. Warga yang tidak sabar lalu menyerbu para nelayan tersebut, namun sangat disayangkan hasil tangkapan ikan hari itu kondisinya sudah mati sedangkan warga ingin membeli ikan dalam kondisi segar.
Alhasil penjualan ikan di hari itu tidak laku dan para nelayan berpikir keras bagaimana caranya agar ikan hasil tangkapannya bisa diterima oleh warga. Kemudian mereka mendapat ide yaitu dengan memasukkan ikan-ikan mati tersebut ke dalam freezer. Dengan penuh harapan, para nelayan kembali ke darat dan menawarkan ikan yang di dalam freezer tersebut, tapi warga kembali enggan membeli ikan tersebut dengan alasan ikan sudah mati meskipun sudah dimasukkan ke dalam freezer kondisinya tidak sesegar ketika masih hidup.
Kemudian para nelayan pun mencari cara kembali agar warga mau membeli ikan hasil tangkapan mereka dalam kondisi masih hidup. Didapatkanlah sebuah ide yaitu memasukkan ikan-ikan ke dalam sebuah tong kecil yang diisi air, dengan harapan ikan-ikan akan tetap hidup setelah kembalinya ke darat.
Kembali dengan rasa semangat para nelayan berteriak lantang kepada warga, “Hai warga, kali ini aku telah berhasil membawa ikan dalam kondisi masih hidup, apa kalian masih tidak ingin membelinya”. Tapi apa yang terjadi, warga kembali menolak ikan yang masih hidup tersebut dengan alasan “Mana mungkin aku percaya bahwa ikan ini masih segar sedangkan kondisi ikan sudah lemas dan tak bergerak lincah”.
Akhirnya dengan penuh kekecewaan para nelayan kembali melaut sambil terus memikirkan strategi bagaimana cara ikan bisa hidup tapi masih dalam kondisi segar. Lalu seorang nelayan mempunyai gagasan dengan cara memasukkan ikan hiu kecil ke dalam tong yang berisi ikan-ikan hasil tangkapan tersebut.Apa yang terjadi kali ini ? Warga kemudian menyukai ikan-ikan tersebut karena mereka bergerak lincah kesana-kemari saling berkejar-kejaran dengan anak hiu yang telah dimasukkan agar tidak dimangsa dan dapat mempertahankan hidup.

Kesimpulan

Terkadang dalam kehidupan pun kita memerlukan “ikan hiu kecil” untuk membuat kita terus bergerak karena diam adalah mati. Apa yang membuat kita diam? Ketika kita tidak mempunyai masalah dan berada pada “zona nyaman” yang membuat diri kita terlena dengan segala kenyamanan.

Bukan berarti kita harus mencari masalah dalam hidup, namun kita menjadi cenderung lebih lengah dalam situasi nyaman tersebut, saking nyamannya, sampai-sampai kita seolah seperti “mati” secara perlahan. Lalu apa yang membuat kita hidup terus bergerak dan berkembang seperti layaknya ikan dalam kisah tadi? Jawabannya adalah “masalah”.

Ya, dengan masalah ditambah tekanan dalam hidup yang diberikan oleh Allah swt, ketika itu juga naluri kita bergerak secara otomatis untuk mencari solusi dari masalah itu. Disaat terburuk seperti itu, kita akan mempunyai banyak waktu dan pikiran untuk mengingat Allah dan berdoa kepada-Nya.

Oleh karena itu, kita harus mensyukuri “hiu-hiu kecil” yang hadir dalam hidup kita. Jangan pernah mengeluh karena suatu saat hiu kecil ini akan membawa kita menuju kebahagiaan yang kekal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

wanita ini yang banyak di cari lelaki

     Pada suatu hari ada seorang anak lelaki yang sendirian di pinggiran sungai yang konon katanya sungai tersebut sangat angker , dan tidak lama kemudian ada seorang wanita yang jaraknya tidak jauh dari lelaki tersebut dan lelaki tersebut menghampiri wanita yang juga sedang duduk di atas batang pohon kelapa yang sudah tumbang . lelaki itu lalu menyapanya dan mengajak ngobrol mengenai kenapa dia bisa berada di tempat yang sepi , dan ternyata masalahnya sama dengan apa yang dirasakan oleh sang lelaki tersebut yaitu sama-sama kesepian , wanita tersebut memaparkan alasannya kenapa dia selalu sendiri dan kenapa dia selalu kesepian  ternyata menurut pemaparan yang dia sampaikan kepada lelaki tersebut itu sangat menyentuh hati dia selalu berpikiran kenapa dia dilahirkan dan kenapa selalu saja dia yang menjadi buah bibir dan yang dia sesali dia memiliki banyak teman tapi tak satupun teman yang ia miliki itu bisa membuat ia nyaman akan hidupnya, malah yang ada kebanyakan dar...

Anak dan orang tua adalah harta yang paling berharga

 Cerita motivasi malam  Anak dan orang tua adalah harta yang paling berharga Banyak hal dari kita yang terkandung sering kita tidak ketahui , contohnya saja tentang hal membantu  Ada sebuah kisah dimana kisah ini berawal dari seorang yang pelit akan kedermawanan nya    Di kisahkan ada seorang anak kecil yang tinggal bersama nenek dan kakeknya di sebuah gubug , si anak tersebut selalu membantu sang kakek sebelum ia berangkat ke sekolah pada pagi hari dan membantu neneknya pas sepulang sekolah di sore hari begitu seterusnya sampai ia menginjak remaja  "Kakek , nenek aku berangkat sekolah dulu ya ". Yaudh hati-hati di jalan nak (jawab si nenek sambil mengusap kepala si anak tersebut) . Dia selalu di ejek oleh teman sekelasnya karena ia tidak mempunyai alat-alat sekolah seperti layaknya anak sekolah lainnya , tapi dia tak menghiraukan nya malah ia jadikan motivasi untuknya lebih giat belajar dan membantu kakek dan neneknya  "Eh ,teman itu anak yang bau su...

Kisah seorang Sufi yang tersentuh hatinya oleh seekor Anjing

    kisah Abu Yazid Al-Busthomi dan seekor anjing adalah satu dari banyak kisaha hikmah yang menyadarkan kita tentang hakikat penyucian hati. Abu Yazid merupakan seorang ulama sufi abad ke-3 Hijriah berkebangsaan Persia. Beliau lahir Tahun 188 H (804M) bernama kecil adalah Tayfur. Saat remaja. Abu Yazid telah mendalami Al-Qur'an dan Hadis Nabi kemudian mempelajari ilmu fikih Mazhab Hanafi sebelum akhirnya menempuh jalan tasawuf. Sebagai sufi. maqom (kedudukan) makrifat beliau tidak diragukan lagi. Pernah terbesit di hatinya untuk memohon kepada allah ta'ala agar dibrikan sifat ketidak pedulian terhadap makanan dan perempuan. Kemudian hatinya berkata, " Pantaskah aku meminta kepada Allah sesuatu yang tidak pernah diminta oleh Rasulullah SAW? . Bahkan karena ketinggian ilmunya, dia menghukum dirinya sendiri jika melanggar. Suatu hari Abu Yazid Al-Busthomi mendapat ilmu berharga dari seekor anjing di tepi jalan Seperti biasa, Abu Yazid suka berjalan sendiri di malam hari. Lal...