Langsung ke konten utama

*Sparing Futsal Membara antara SDI Al Farisi dan SD Plus Al Fathonah Mardhatilah: Kolaborasi Enerjik Antar Kelas 3 hingga Kelas 6 dengan Partisipasi 28 Siswa*

Memperkuat Keharmonisan dan Pendidikan Spiritual

Memperkuat Keharmonisan dan Pendidikan Spiritual Pada akhir pekan tanggal 25 - 26 November 2023, SDI Al Farisi sukses melaksanakan acara mabit yang diinisiasi oleh panitia yang terdiri dari para dewan guru sekolah. Dengan tema "Membangun Mental dan Spiritual dalam Membangun Ukhuwah Islamiyyah," acara ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai ukhuwah (persaudaraan) dalam lingkungan pendidikan.
Kegiatan mabit ini dihadiri oleh peserta didik kelas 4 hingga 6 SD, yang secara antusias berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang terencana dengan baik. Serangkaian kegiatan tersebut melibatkan pembinaan kebersamaan, peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai keislaman, serta memperdalam pemahaman tentang pentingnya membangun jiwa yang kuat secara mental dan spiritual. Dalam suasana yang penuh semangat, peserta didik terlibat dalam kegiatan diskusi, ceramah keagamaan, sesi pembinaan karakter, edukasi melalui film dan kegiatan interaktif lainnya. Acara ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan pengetahuan keagamaan peserta, tetapi juga memperkuat koneksi emosional dan kebersamaan di antara mereka. Menurut Ketua Pelaksana, Ibu Dika Fariha Noor, "Kegiatan mabit merupakan momen penting untuk memperkuat hubungan kekeluargaan di antara para siswa. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang holistik, kami ingin tidak hanya menanamkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial dan pribadi para peserta didik." Salah satu tambahan kegiatan yang diperkenalkan, yakni sesi menonton film edukasi pendidikan, menurut Ibu Dika, "memberikan sudut pandang yang berbeda dalam menyampaikan pesan-pesan penting tentang moralitas, kebersamaan, dan pendidikan. Kami berharap pesan-pesan yang disampaikan melalui film-film ini dapat menjadi inspirasi bagi para peserta didik dalam kehidupan sehari-hari mereka." Ketua Pelaksana juga menekankan pentingnya dukungan orang tua dan keluarga dalam kesuksesan acara tersebut. "Dukungan yang diberikan oleh orang tua dan keluarga sangat berarti dalam membentuk karakter anak-anak. Semoga nilai-nilai dan pengalaman yang diperoleh dalam acara mabit ini dapat menjadi landasan kuat bagi pertumbuhan mereka ke arah yang lebih baik di masa depan." Dengan kata-kata inspiratif dari Ketua Pelaksana ini, harapannya nilai-nilai yang ditanamkan dalam acara mabit ini akan terus mengilhami para peserta didik untuk memperkokoh ukhuwah islamiyyah dan memperkuat pendidikan spiritual mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa STAI Nur El Ghazi Berbagi

News Peristiwa  Mahasiswa STAI Nur El Ghazy Lakukan Baksos Di Muara Gembong  14/02/2021 Redaksi 0 Comments Foto: Mahasiswa STAI Nur El Ghazi Saat Memberikan Sembako Kepada Masyarakat Yang Terdampak Banjir KABUPATEN BEKASI, (CB) – Banjir yang menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Bekasi membuat para mahasiswa STAIN El Ghazy mengadakan bakti sosial di wilayah terdampak banjir di desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong. Kabupaten Bekasi, Minggu (14/02). Dalam kegiatan ini para Mahasiswa memberikan bantuan berupa bahan makanan, alat pembersih dan memberishkan bangunan sekolah yang masih menyisakan lumpur – lumpur pasca banjir. Adapun Abu Bakar Shidiq, selaku Koordinator Baksos Banjir Bekasi, mengatakan bahwa banjir yang menimpa bekasi kali ini sangatlah parah, maka dari itu kita sebagai warga asli bekasi harus saling bahu membahu dalam bencana ini. Dilain tempat perwakilan dari Mahasiswa STAIN El Ghazy, Diah Sekartaji, mengatakan bahwa sudah sepantasnya kami sebagai maha

Anak dan orang tua adalah harta yang paling berharga

 Cerita motivasi malam  Anak dan orang tua adalah harta yang paling berharga Banyak hal dari kita yang terkandung sering kita tidak ketahui , contohnya saja tentang hal membantu  Ada sebuah kisah dimana kisah ini berawal dari seorang yang pelit akan kedermawanan nya    Di kisahkan ada seorang anak kecil yang tinggal bersama nenek dan kakeknya di sebuah gubug , si anak tersebut selalu membantu sang kakek sebelum ia berangkat ke sekolah pada pagi hari dan membantu neneknya pas sepulang sekolah di sore hari begitu seterusnya sampai ia menginjak remaja  "Kakek , nenek aku berangkat sekolah dulu ya ". Yaudh hati-hati di jalan nak (jawab si nenek sambil mengusap kepala si anak tersebut) . Dia selalu di ejek oleh teman sekelasnya karena ia tidak mempunyai alat-alat sekolah seperti layaknya anak sekolah lainnya , tapi dia tak menghiraukan nya malah ia jadikan motivasi untuknya lebih giat belajar dan membantu kakek dan neneknya  "Eh ,teman itu anak yang bau sudah datang " (